Sensor cahaya dengan LDR
Sensor cahaya dengan LDR (saklar
otomatis) sederhana
Assalamu’alaikum..
Postingan kali ini saya akan coba
membagi ilmu tentang bagaimana membuat sensor cahaya yang sangat sederhana. Apa
manfaatnya?.. banyak sekali aplikasi untuk sensor cahaya ini. Contohnya untuk
lampu jalan yang tiba-tiba nyala sendiri ketika gelap.. keren kan? Ga usah pake
sihir.. haha atau aplikasi lain bisa kita pasangkan dengan lampu rumah yang ada
di teras. Jadi kalo udah gelap ya bakalan nyala sendiri.. ga usah kita “cetrekin”
sendiri.. simple kan?
Nah.. sekarang kita bahas komponen
yang dibutuhkan untuk membuat sensor ini. Kita Cuma butuh
1.
Resistor (150 ohm)(1 buah
aja)
: nilai resistornya ga mesti 150 ohm juga gapapa, palingan Cuma ngaruh sama
intensitas LEDnya. Tapi jangan terlalu kecil juga.. ntar malah bau angus
lagi… haha. Cara memilih nilai resistornya saya jelaskan nanti.
2.
Transistor BJT NPN (1 buah
aja)
: beli yang NPN ya.. nah, transistor ini yang nantinya berfungsi sebagai saklar
otomatisnya. Kalo belum tau transistor itu makhluk apa.. hehe gampangnya sih
transistor itu singkatan dari Transfer Resistor.. maksudnya nilai
resistansi antara terminalnya bisa diatur. Kalo kepo sama transistor, baca
sendiri aja ya..
3.
LDR (5mm) (1 buah
aja)
: LDR ini yang berfungsi sebagai sensor cahayanya.. ko bisa? Hehe namanya juga LDR
(Ligth Dependent Resistor) bukan Long Distance Relationship loh.. -_-.
Jadi resistor yang nilainya bergantung sama intensitas cahaya. Semakin besar
intensitas cahayanya, semakin kecil nilai resistansinya. Sebaliknya juga gitu..
4.
LED(bebas mau berapa buah
)
: LED udah pada tau lah ya..
lampu doang juga haha
Sekarang tinggal alat yang
dibutukan. Kita pakai saja project board sama yang paling penting adalah catuan
DC 5 volt. Kalo ga ada yang 5 volt, kita pakai baterai yang 9 volt aja..
tapi nilai resistornya pakai yang lebih besar dari 150 ohm ya..
Ini dia skema rangkaiannya..
dan seperti ini rangkaian di project
board nya
Nah, cara kerjanya begini…
Ketika keadaan ruangan terang,
resistansi pada LDR sangat kecil.. bahkan lebih kecil dibandingkan dengan
resistor yang kita pakai (150 ohm). Arus mempunyai karakteristik dominan mengalir
pada hambatan yang kecil dibandingkan hambatan yang besar. Analoginya seperti
arus yang bakal lebih deras mengalir pada sungai dengan batuan kerikil
dibandingkan sungai dengan batuan besar. Sehingga, arus akan dominan mengalir
melewati LDR, sedangkan arus pada resistor 150 ohm (kaki collector)sangat
sangat kecil bahkan dianggap nol. Pada kondisi inilah transistor bekerja di
daerah cut off (bekerja sebagai saklar terbuka). Oleh karena itu tidak ada arus
yang melewati LED sehingga LED tidak menyala seperti ditunjukkan gambar di
bawah ini
Berbeda jika pada keadaan ruangan
gelap. Resistansi pada LDR akan sangat besar, sehingga tidak akan ada arus yang
bisa mengalir melewatinya. Pada kondisi ini, rangkaian yang tersambung dengan
LDR bisa kita anggap terputus dan tegangan diantara kaki collector dan emitter
(Vce = 0), jadi arus dari catuan (Vcc) sepenuhnya mengalir melewati resistor
150 ohm (kaki collector) dan langsung ke LED sehingga bisa menyala. Pada
kondisi ini transistor bekerja di daerah saturasi (bekerja sebagai saklar
tertutup) seperti ditunjukkan gambar di bawah ini
Ok.. mudah-mudahan sampai sini udah
ngerti ya.. sekarang saya jelaskan tentang penentuan nilai resistor yang
dipasang.
Sebagaimana yang telah dijelaskan di
atas ketika LED menyala, resistor dan LED menjadi rangkaian seri. Sekedar
mengingatkan saja, pada rangkaian seri, tegangannya terbagi sedangkan arus yang
mengalir adalah sama. Penentuan nilai resistor ini sangat tergantung dengan
jumlah LED dan jenis LED yang digunakan. Pada percobaan kali ini saya
menggunakan satu buah LED biru sebagai contoh. LED biru dapat menyala pada
tegangan 3V-3.5V dan arus 20mA. Kita menggunakan catuan sebesar 5 volt.
Sesuai perhitungan, kita boleh saja
memasang resistor 100 ohm, hanya saja ketika saya coba resistornya cepat panas.
Jadi agar lebih aman, pasang resistor yang nilainya sedikit lebih besar.
Sehingga terpilihlah resisor dengan nilai 150 ohm
Daftar Pustaka
https://birrybelajar.wordpress.com/2013/08/26/sensor-cahaya-dengan-ldr-saklar-otomatis-sederhana/
Comments
Post a Comment